Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2008

Hatiku Di Antara Si Pembawa Rasa Nyaman Vs Si Roller Coaster

Foto by tarlen Mana yang sebaiknya di pilih? lelaki yang memberikan rasa nyaman dengan gairah yang statis, atau lelaki yang menawarkan banyak petualangan mengairahkan, tapi bikin hidup berjalan seperti roller coaster? Pertanyaan ini, kerap kali muncul di usia tiga puluh sekian seperti yang aku rasakan sekarang, ketika akan menentukan pasangan hidup seperti apa yang cocok untuk hidupku. Kalau pertanyaan ini adalah sebuah pilihan, tentunya ini bukan pilihan yang mudah. Sulit. Bahkan teramat sulit. Karena pilihan ini berhubungan dengan karakter calon pasangan yang tentunya akan berubah di kemudian hari. Bagi perempuan lajang yang intens dalam pencarian makna hidup, punya pasangan yang memberi rasa nyaman itu, penting artinya. Nyaman dengan dirinya, nyaman dengan pencapaiannya, secara psikologis dia adalah pribadi yang matang dan sudah bisa berdamai dengan banyak hal dalam hidupnya, bahkan berdamai dengan hal yang paling sulit untuk diterima sekalipun. Baginya, berdamai itu sama dengan me

We Are Also What We Have Lost

Foto by tarlen Alejandro Gonzales Innarittu menulis kalimat tadi dia akhir film pertama dia, Amores Perros yang menang di banyak festival. Sebuat kutipan yang Innarittu tujukan bagi anaknya yang meninggal sebelum film itu membawa perubahan besar dalam hidup Innarittu, sebagai sutradara yang patut diperhitungkan dalam pentas perfilman dunia. Itu Inarrittu. Kehilangan besar dan perubahan besar (kalau tidak besar, sebut saja penting) dalam hidup, juga aku alami. Aku ingat, kelas 3 SD adalah masa terindah dalam rentang 6 tahun pendidikan dasar yang kutempuh. Di kelas 3 SD itu, aku punya guru yang menyadarkan aku pertama kalinya bahwa aku punya bakat dibidang seni. Dia selalu memberikan apresiasi yang positif terhadap karya-karyaku. Begitu pula teman sebangkuku. Aku ingat namanya Ranti. Aku merasa punya teman yang mengerti dan bisa berbagi keceriaan masa-masa terindah di kelas 3 SD itu. Namun, semua ga berlangsung lama, karena di semester kedua, Ranti pindah sekolah dan aku ga pernah tau la