Skip to main content

Surat Untuk Tubuh

Drawing karya R.E. Hartanto

Tubuhku sayang,
Aku tau kamu sedang protes akhir-akhir ini dengan alergi hidung yang semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Kamu datang menginterupsi kenyamanan hari-hariku, membuat aku terpaksa bernafas dengan mulut, bukan dengan hidung karena kamu sedang protes mengeblock jalan nafasku..

Aku tau, aku suka ga adil sama kamu, tubuh. Memaksa kamu melakukan banyak hal yang mungkin kamu tidak suka. Atau mengajakmu berpikir terlalu keras, sampai-sampai kamu bingung dan sulit mencernanya. Atau berusaha keras menghapus pikiran yang bagimu tidak mungkin bisa dilupakan.

Kita seringkali sulit menemukan titik temu yang seimbang buat kita berdua: kamu, tubuhku, dan aku, diriku ini. Tapi, aku menyadari, kamu adalah teman yang sangat mengerti aku. Kamu selalu memperingatkan aku ketika diriku ini menjalani hidup di luar kemampuan dan kesadarannya. Kadang aku mengabaikan protes-protes kecilmu itu dan tersadarkan saat kamu bener-bener protes besar seperti sekarang ini.

Baiklah tubuh, aku minta maaf padamu jika selama ini diriku ini seringkali memaksamu. Izinkan aku menyelesaikan pekerjaan yang mungkin kamu sudah tidak mau melakukannya. Izinkan aku untuk menyelesaikannya. Tanpa izinmu, aku tidak bisa melakukannya. Setelah itu, aku berjanji memperbaiki hubunganku denganmu. Melihatmu dengan cara yang lebih adil.

Terima kasih tubuh, tanpa dukungan darimu, diriku ini tidak akan bisa menjadi dan menemukan bentuknya.
Terima kasih dan maafkan untuk ketidak adilanku selama ini..

Comments

Popular posts from this blog

Menjadi Penjilid dan Perjalanan Menemukan Fokus

Playing The Building, foto vitarlenology 2008 Suatu hari, ketika berkunjung untuk pertama kalinya ke markas besar Etsy, di Brooklyn, NYC, tahun 2008, Vanessa Bertonzi yang saat itu bekerja sebagai humasnya Etsy, bertanya padaku "Setelah pulang dari Amerika, apa yang akan kamu lakukan?" Saat itu spontan aku menjawab, "Aku mau jadi desainer stationery." Padahal, aku belum sekalipun punya pengalaman ikut kelas menjilid buku atau hal-hal yang sifatnya mengasah keterampilanku menjilid buku.  Jawabanku lebih didasarkan pada kesukaanku akan stationery terutama sekali notebook dan alat-alat tulis. Desain Stationery seperti apa yang ingin aku buat, itupun masih kabur. Namun rupanya, jawabanku itu seperti mantra untuk diriku sendiri dan patok yang ditancapkan, bahwa perjalanan fokusku dimulai dari situ. Menemukan kelas book binding di Etsy Lab pada saat itu, seperti terminal awal yang akhirnya membawaku menelusuri ‘book binding’ sebagai fokus yang ingin aku dalami. Pert...

Ketika Menjadi Aktivis Adalah Hobi

Tulisan ini pernah dipublikasikan di Pro Aktif Online Hobi seperti apakah yang cocok untuk para aktivis? Pertanyaan ini muncul ketika saya diminta menulis soal hobi untuk para aktivis untuk laman ini. Saya kira, siapa pun, dari latar belakang apapun, baik aktivis maupun bukan, bisa bebas memilih hobi untuk dijalaninya. Karena hobi adalah pilihan bebas. Ia menjadi aktivitas yang dikerjakan dengan senang hati di waktu luang. Apapun bentuk kegiatannya, selama aktivitas itu bisa memberikan kesenangan bisa disebut hobi.  Sebelum membicarakan bagaimanakah hobi untuk para aktivis ini, saya akan terlebih dahulu membicarakan soal hobi, terutama yang hobi yang merupakan keterampilan tangan. Selain memberikan kesenangan, aktivitas ini bisa melatih kemampuan motorik dan keahlian dalam membuat sesuatu. Misalnya saja menjahit, merajut, automotif, pertukangan, apapun kegiatan yang membutuhkan keterampilan tangan.  Banyak orang merasa, aktivitas ini terlalu merepotkan untuk dilakukan,...

Craftivism: The Art of Craft and Activism

Bahagia sekaligus bangga, bisa terpilih untuk memberikan kontribusi tulisan pada buku tentang craftivism ini. Sementara aku pasang review dan endorsment terlebih dahulu. Untuk resensinya akan aku publikasikan dalam terbitan yang berbeda.  ------ Editor Betsy Greer Arsenal Pupl Press Craftivism is a worldwide movement that operates at the intersection of craft and activism; Craftivism the book is full of inspiration for crafters who want to create works that add to the greater good. In these essays, interviews, and images, craftivists from four continents reveal how they are changing the world with their art. Through examples that range from community embroidery projects, stitching in prisons, revolutionary ceramics, AIDS activism, yarn bombing, and crafts that facilitate personal growth, Craftivism provides imaginative examples of how crafters can be creative and altruistic at the same time. Artists profiled in the book are from the US, Canada, the UK...