Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2009

Diskonek

Foto oleh Tarlen Setelah mengakhiri intensitas emosi yang melelahkan, rasanya menghela nafas panjang saja tidak cukup untuk melepaskan residu perasaan yang tersisa. Diskonek atau mencopot semua kabel yang terhubung. Mematikannya barang sejenak dua jenak, lalu merestart dengan memformat ulang semuanya, itu bisa membuatku merasa jauh lebih baik. Menghilangkan yang tidak perlu dan menyimpan yang diperlukan untuk waktu ke depan. Begitulah. Menyambungkan lalu memutuskan. Seperti sebuah proses yang menyulam gambar besar beraneka warna. Tak bisa memaksakan diri memakai benang dengan warna yang sama, jika tusukan dengan warna benang yang itu memang harus disudahi. Mengganti jarum dengan benang warna lain adalah cara menyelesaikan gambar besar yang sedang kita buat. Begitu diskonek, apa yang pernah tersambung sebelumnya, seperti foto tiga dimensi dimana semua moment yang telah lewat, dibekukan. Tapi kita masih ingat bagaimana rasanya, teksturnya, baunya, gesturnya, sampai semua yang membangun

HIdup Dengan Sedikit Pilihan

Foto oleh tarlen Bagiku menerima sedikit pilihan itu, ternyata bukanlah hal yang mudah di bandingkan menerima banyak pilihan lantas bingung memilihnya. Tiga minggu ini, aku tinggal di sebuah rumah kayu, di tengah hutan. Listrik hanya menyala setiap pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi. Jika hujan turun seperti sekarang, jalan penghubung antara kecamatan Sembakung- kecamatan Sebuku dan Trans kalimantan, tidak bisa di lalui karena jalan berubah jadi kubangan lumpur yang tidak bisa dilalui kendaraan apapun. Atau berjalan kaki di tengah terik matahari Kalimantan berkilo-kilo meter, karena motor yang ditumpangi bocor bannya. Terpaksa merelakan kulit pedih terbakar matahari demi menggapai bengkel terdekat. Perjalanan pergi ke sawah yang penuh perjuangan mengarungi danau lumpur itu, ditempuh sebagai bagian dari keseharian. Tak ada yang bisa dilakukan, selain berusaha berteman dengan lumpur untuk menjamin persediaan beras selama setahun bagi kebutuhan pangan keluarga. Apa yang datang menginterupsi