Skip to main content

Posts

Showing posts from 2010

Mendefinisikan Kembali Peran di Tahun Kesepuluh

 Foto dari vitarlenology flickr album Beberapa waktu terakhir, beberapa teman memutuskan untuk meninggalkan tobucil dengan alasan sudah saatnya mereka mesti berbeda arah. Ada cita-cita lain yang mesti mereka tuju. Hal yang lumrah dan wajar. Ketika tidak selamanya orang yang berjalan bersama, mendukungku  mencapai tujuan akan berjalan terus berbarengan sampai ujung. Toh, realitanya, teman perjalanan akan selalu berganti, seperti sebuah lari estafet yang tetap dari awal sampai akhir menjalaninya adalah aku sendiri tentunya yang punya cita-cita. Aku lebih bisa mengahadapinya dengan santai dan menerimanya sebagai bagian dari dinamika perjalanan. Memang keberadaan teman yang membantu memikirkan banyak hal tentu saja sangat meringankan beban di perjalanan ini. Namun, jika mau jujur teman perjalanan ini juga seringkali menciptakan ketergantungan yang sulit dilepaskan ketika yang digantungi harus pergi meninggalkan perjalanan ini. Jebakannya adalah aku jadi merasa ga yakin bisa melakukanny

Society - Eddie Vedder & Johnny Depp

it's a mystery to me We have a greed with which we have agreed And you think you have to want more than you need Until you have it all you won't be free Society, you're a crazy breed Hope you're not lonely without me... When you want more than you have You think you need... And when you think more than you want Your thoughts begin to bleed I think I need to find a bigger place Because when you have more than you think You need more space Society, you're a crazy breed Hope you're not lonely without me... Society, crazy indeed Hope you're not lonely without me... There's those thinking, more-or-less, less is more But if less is more, how you keeping score? Means for every point you make, your level drops Kinda like you're starting from the top You can't do that... Society, you're a crazy breed Hope you're not lonely without me... Society, crazy indeed Hope you're not lonely without me... Society, have m

16 Hari Menulis Kisah Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Awalnya seorang teman menawarkan padaku untuk sukarela menulis dalam rangka kampanye 16 Hari Kampanye Anti kekerasan Terhadap Perempuan. Aku menanggapinya dengan bagaimana jika ini jadi semacam tantangan kepada para blogger selama 16 hari menulis kisah-kisah tentang perempuan. Tentunya yang sejalan dengan semangat kampanyenya. Kurasa kisah-kisah perempuan menjadi survivor/penyintas kekerasan akan jadi inspirasi dan bisa memberi kekuatan bagi siapa-siapa yang masih berjuang melepaskan diri dari sebutan korban kekerasan. Tantangan 16 hari menulis ini buatku seperti tantangan Ramadhan Tutorial project bulan puasa lalu. Aku sendiri masih mencoba membuat list, apa saja yang mau kutulis selama 16 hari kedepan mulai 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.  Dalam kurun waktu 16 hari itu ada beberapa hari penting yang bisa menjadi catatan aku ambil dari situs Ko

'Cangkemanmu' Kekal Abadi

 Gambar diambil dari sini "Rasah Cangkeman.. Sobek..Sobek!!!"  (Jangan banyak omong, ta' sobek-sobek).Begitulah tulisan di stiker yang tertempel di papan pesan meja kerjaku. Ungkapan yang sempat dipopulerkan oleh Tukul Arwana . Tulisan itu langsung saja terasa pas, ketika membaca kutipan Andi Mallarangeng yang benar-benar menyakiti bukan hanya korban Merapi,  tapi juga rakyat Indonesia. Saya lihat mereka itu sudah cukup sebenarnya, makan sudah siapkan dan MCK sudah ada. Mereka ini tinggal menunggu bunyi klenteng-klenteng lalu sarapan, klenteng-klenteng lalu  makan siang dan klenteng-klenteng lalu makan malam," kata Andi Mallarangeng di Gedung Agung, Jl Malioboro, Yogyakarta, Minggu. Sumber DetikNews Sebelumnya ketua DPR alias Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Ali yang asal cangkeman  terhadap korban tsunami Mentawai: "Mentawai itu kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal di pulaulah," kata Marzuki di Gedung D

Pertanyaan Untuk Indonesia

  Indonesia, sebenernya apa ideologi yang kau anut sekarang? 

The Woman That Dreamed About A Man (2010): Sebuah Ilusi Perselingkuhan

* * * * Sutradara: Per Fly Sampai kapanpun rasanya drama perselingkuhan akan selalu menjadi tema abadi yang selalu menarik untuk di filmkan. Film Denmark yang dibintangi Sonja Richter dan aktor ganteng dari Polandia; Marcin Dorocinski ini, mengangkat soal perselingkuhan. Mulanya Maciek (Marcin Dorocinski), kerap hadir dalam setiap tidur Karen (Sonja Richter). Saat  sosok dalam tidur Karen benar-benar hadir dihadapannya, Karen mengejarnya, memastikan bahwa laki-laki itu memang nyata. Maciek yang semula ilusif, kini seperti hadir menjelma nyata dan Karen jatuh cinta pada ilusi yang bertubuh dan berdaging itu. Sebagai petualang cinta yang mengikuti  'lust'nya, Maciek sengaja masuk dalam ilusi Karen. Menyesatkan Karen dalam hubungan yang ilusif ini. Sampai-sampai Karen harus memilih antara suaminya; Johan atau Maciek. Lantas ketika pilihan itu dijatuhkan kepada Maciek, afair yang selama ini mereka jalin, tidak lagi ilusif, melainkan nyata. Real dan jauh dari bayangan.  Maciek y

Cara, Jatah Dan Perintah

Foto by Vitarlenology Beberapa hari lalu, kakak laki-lakiku menulis di notenya tentang omongan ustadz yang datang menyambanginya bicara soal jatah dan perintah. "PERINTAH APA  yang harus kita kerjakan ketika "JATAH" itu sampai kepada kita..?"  Jatah yang dimaksud ustadz ini adalah segala kenikmatan yang Tuhan berikan kepada kita. Segala yang menjadi berhak untuk kita nikmati. Nah, sementara perintah adalah kewajiban yang mesti kita jalani setelah jatah kita dapatkan. Rasanya jauh lebih mudah mengenali 'jatah' daripada 'perintah'. Jatah alias segala pemberian Tuhan pada kita, jauh lebih mudah diterima sebagai sesuatu yang memang sepatutnya kita dapatkan. Namun mengenali perintah ternyata jauh lebih sulit daripada menerima jatah. Memang dalam kitab suci tertulis apa saja yang Tuhan perintahkan kepada umatnya. Hanya saja perintah-perintah itu seringkali tidak se-eksplisit yang kita harapkan. Tuhan memberi keleluasaan untuk menerjemahkan perintah it

Menikahi Impian Dan Cita-cita

the Poem Tim Burton Wrote for Johnny Depp Jika ditanya, apakah aku sudah menikah? Ya. Aku sudah menikah. Menikah dengan impian dan cita-citaku. Menikah dengan banyak orang yang berjalan bersama menuju cita-citaku. Pada impian dan cita-cita aku berkomitmen, berjanji untuk setia, karena cita-cita dan impian tidak pernah berkhianat. Aku yang justru sering mencoba mengkhianatinya. Namun setiap kali aku kembali dari pengkhianatanku,  impian dan cita-cita selalu menerimaku dengan tangan terbuka dan memberiku kekuatan untuk kembali yakin. Sejauh apapun aku berusaha meninggalkan impian dan cita-citaku, aku akan selalu ditarik untuk kembali. Aku tak bisa hidup tanpanya. Bagaimana dengan menikahi laki-laki dengan cita-cita lain dan impian berbeda di kepalanya? Mungkin saja. Menikahi laki-laki yang tau apa yang dia cita-citakan dan dia impikan, sesungguhnya seperti menikahi impian dan cita-cita yang lain. Aku berjanji setia pada impiannya, begitu pula dia bersedia bersetia pada impian dan cita

Mengaku Kepada Publik: Terima Kasih Untuk Aa Gym

Pagi tadi, selepas sholat Ied, aku menyaksikan Aa Gym di acara Just Alvin, Metro TV. Aa Gym yang membuatku tercengang atas keberaniaannya untuk mengaku bahwa apa yang selama ini dia bangun adalah semata-mata demi pencitraan dan kesombongan belaka sebagai seorang ulama besar. Perlu keberaniaan luar biasa untuk mengaku bahwa selama ini popularitas telah membuatnya sesat. Kebesaran nama telah menyesatkan dirinya dalam kesombongan. Setelah menikah lagi dengan teh Rini beberapa waktu lalu, mengubah hidup Aa Gym secara drastis. Tuhan mengambil kembali semua kemasyuran, meruntuhkan pilar-pilar kesombongannya lewat usaha-usahanya yang hancur karena umat merasa 'terkhianati' oleh kemasan yang selama ini dia bangun. Topeng yang selama ini ia kenakan untuk membuat orang-orang merasa takjub padanya. Dan saat berada di puncak kesombongannya, Tuhan meruntuhkan dengan caraNya sendiri. Perbincangan Alvin Adam dengan Aa Gym, bagiku cukup menggugah. Bukan semata-mata karena membuka sisi Aa Gy

The White stripes: The Hardest Button to Button

Lagu yang cocok untuk soudtrack 'merenungkan kembali kelakuan para ponakan, tante, om, kakak sepupu dan keluarga besar.' We started living in an old house My ma gave birth and we were checking it out It was a baby boy So we bought him a toy It was a ray gun And it was 1981 We named him Baby He had a toothache He started crying It sounded like an earthquake It didnt last long Because I stopped it I grabbed a rag doll And stuck some little pins in it Now were a family And were alright now We got money and a little place To fight now We dont know you And we dont owe you But if you see us around I got something else to show you Now its easy when you dont know better You think its sleazy? Then put it in a short letter We keep warm But theres just something wrong when you Just feel like youre the hardest little button To button I had opinions That didnt matter I had a brain That felt like pancake batter I got a backyard With nothing in it Except

Patah Hati

 Light at the end of Angkor Watt, photo by vitarlenology Beberapa hari terakhir ini, persoalan 'patah hati' ini muncul lagi dalam pikiranku. Pertemuan dengan orang menyakiti hati keluargaku terus menerus, om (adik ibuku) yang sangat dekat dengan aku dan keluargaku yang mengalami kecelakaan dan mengalami luka dalam yang serius, orang yang dekat denganku mengalami keretakan hubungan dengan seseorang yang sebelumnya dekat dengannya, dan juga ulang tahun bapak ke 73 tahun jika ia masih hidup sampai saat ini. Semua itu membuat aku kembali memikirkan soal patah hati ini. Apa yang membuat aku merasa patah hati? Apa yang membuat ketika bertemu orang yang menyakiti perasaan, meski sebelumnya lama tidak berjumpa dan dia tak lagi melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti, tapi ketika bertemu, rasa sakit yang dulu masih saja tetap ada. Pertemuan dengan orang yang pernah menyakiti, seperti memutar kembali semua pengalaman buruk yang pernah dialami dengan orang itu. Padahal tidak semua h

Ronde Alkateri

Di Jalan Alkateri, Bandung ada warung ronde yang cukup legendaris. Bukanya setiap Pk. 18.00 sampai malam hari. Kuah gula jawanya pas banget, tidak terlalu manis tapi hangat di badan. Ondenya kerasa banget rasa tepung berasnya. Yang paling seru dari warung ronde Alkateri adalah suasana 'pecinan'nya. Tante penjualnya senang memutar lagu-lagu mandarin, bener-bener suasana yang khas disalah satu sudut kota Bandung.

Tentang Hubungan, Belajar Dari Jack dan Meg White

Jack and Meg White Jika ada selebriti yang memberiku pelajaran berharga tentang hubungan, orang itu adalah Jack White. Musisi paling penting dalam dekade ini. Umurnya lebih tua dariku dua tahun saja. Pelajaran apakah yang dia berikan tentang hubungan? Ketika Jack dan Meg White yang dikenal dunia lewat The White Stripes , media memberitakan bahwa mereka adalah 'brother and sister band'. Namun belakangan terungkap bahwa Jack dan Meg adalah bekas suami istri. Mereka berdua menikah di usia yang sangat muda. Meg adalah cinta pertama sekaligus pacar pertama Jack Anthony Gillis yang kemudian dinikahi pada tahun 1996. Setelah menikah, Jack mengambil nama keluarga Megan Martha White sebagai nama belakangnya. Mereka bercerai tahun 2000. Saat media mengetahui bahwa Jack dan Meg bukanlah kakak beradik, melainkan mantan suami istri, Jack menjelaskan pada majalah Rolling Stone: When you see a band that is two pieces, husband and wife, boyfriend and girlfriend, you think, "Oh, I see

Pause/Re-Think: 'Craftivism in My Everyday Life'

 'KLCC' foto by vitarlenology Akhir pekan kemarin, aku pergi ke ibukota, memberi workshop di sebuah mall bergengsi di ibukota. Setelah selesai, aku dan beberapa teman berkeliling di beberapa spot yang 'menarik' untuk di kunjungi. Salah satunya sebuah oulet barang-barang kerajinan olahan kerajinan tradisional berbagai daerah di Indonesia. Desainnya bagus-bagus setidaknya representasi dan karena ditempatkan di mall itu, barang-barang yang biasanya terlihat 'jujur dan sederhana' jadi terlihat prestisius. Jangan tanya soal harga, karena soal masuk akal dan tidak jadi sangat relatif. Kemegahan mall ini, membuat harga yang 'tidak masuk akal menurutku' menjadi punya argumentasi logis. Selain melihat-lihat outlet barang-barang yang mengolah tradisi itu, aku dan teman-teman juga melihat-lihat lantai basement dari mall itu yang berisi jajaran outlet brand yang konon kabarnya 'independen'. Lagi-lagi karena kemegahan mall ini, outlet-outlet itu bisa m

Tom Waits: OL'55

my favorite song from my favorite singer.. Well my time went so quickly, I went lickety-splickly out to my old '55 As I drove away slowly, feeling so holy, God knows, I was feeling alive. Now the sun's coming up, I'm riding with Lady Luck, freeway cars and trucks, Stars beginning to fade, and I lead the parade Just a-wishing I'd stayed a little longer, Oh, Lord, let me tell you that the feeling's getting stronger. And it's six in the morning, gave me no warning; I had to be on my way. Well there's trucks all a-passing me, and the lights are all flashing, I'm on my way home from your place. And now the sun's coming up, I'm riding with Lady Luck, freeway cars and trucks, Stars beginning to fade, and I lead the parade Just a-wishing I'd stayed a little longer, Oh, Lord, let me tell you that the feeling's getting stronger. And my time went so quickly, I went lickety-splickly out to my old '55 As I pulled away slowly,

Lou Reed: Perfect Day

Menutup minggu ini dan menyambut hari senin, aku ingin ditemani Lou Reed dengan Perfect Day-nya. Terima kasih untuk seminggu yang penuh dengan keceriaan, kesibukan, kejutan-kejutan, kemunculan-kemunculan dan kehangatan.. what a perfect week.. what a perfect day... aku mendekap minggu, hari, jam, menit, detik.. erat, melingkarinya dengan rasa penuh.. Terima kasih untuk hidup dan hari-hari yang sempurna.

Aku Suka Cara Kalian Bercerita

Michael Gondry dan Jim Jarmusch Foto ini pelesetan dari cover album The White Stripes, Get Behind Me Satan . Michael Gondry dan Jim Jarmusch sama-sama pernah menggarap video klipnya The White Stripes dan Raconteurs, tapi di sini aku ga akan ngebahas soal itu. Michael Gondry pertama kali memikatku lewat penyutradaraannya di video klip The Hardest Button to Button dan juga filmnya Eternal Sunshine and The Spotless Mind. Sementara Jim Jarmusch pertama kali kukenal lewat Down By Law (bener-bener film lucu meski buat temenku tidak menemukan kelucuannya, di film ini juga aku langsung terpikat oleh 'kesintingan'nya Tom Waits) dan bener-bener membuatku mencari semua filmnya Jim Jarmusch salah satunya yang dibintangi Johnny Depp: Deadman dan kurasa film itu jadi salah satu film pentingnya Johnny Depp. Gondry dan Jarmusch punya gaya yang sama sekali beda dalam meyajikan gambar bercerita di layar lebar. Dua-duanya punya ke khas-an yang sulit dideskripsikan tapi bisa dikenali. Btw, aku

In The Smile of Daniel Day Lewis

I Love Jack White Like a Little Brother..

Smile Johnny, Smile!