Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2010

Lou Reed: Perfect Day

Menutup minggu ini dan menyambut hari senin, aku ingin ditemani Lou Reed dengan Perfect Day-nya. Terima kasih untuk seminggu yang penuh dengan keceriaan, kesibukan, kejutan-kejutan, kemunculan-kemunculan dan kehangatan.. what a perfect week.. what a perfect day... aku mendekap minggu, hari, jam, menit, detik.. erat, melingkarinya dengan rasa penuh.. Terima kasih untuk hidup dan hari-hari yang sempurna.

Aku Suka Cara Kalian Bercerita

Michael Gondry dan Jim Jarmusch Foto ini pelesetan dari cover album The White Stripes, Get Behind Me Satan . Michael Gondry dan Jim Jarmusch sama-sama pernah menggarap video klipnya The White Stripes dan Raconteurs, tapi di sini aku ga akan ngebahas soal itu. Michael Gondry pertama kali memikatku lewat penyutradaraannya di video klip The Hardest Button to Button dan juga filmnya Eternal Sunshine and The Spotless Mind. Sementara Jim Jarmusch pertama kali kukenal lewat Down By Law (bener-bener film lucu meski buat temenku tidak menemukan kelucuannya, di film ini juga aku langsung terpikat oleh 'kesintingan'nya Tom Waits) dan bener-bener membuatku mencari semua filmnya Jim Jarmusch salah satunya yang dibintangi Johnny Depp: Deadman dan kurasa film itu jadi salah satu film pentingnya Johnny Depp. Gondry dan Jarmusch punya gaya yang sama sekali beda dalam meyajikan gambar bercerita di layar lebar. Dua-duanya punya ke khas-an yang sulit dideskripsikan tapi bisa dikenali. Btw, aku

In The Smile of Daniel Day Lewis

I Love Jack White Like a Little Brother..

Smile Johnny, Smile!

Benicio del toro, Senyummu Itu Loh..

Thelonious Monk - Round About Midnight

Seharian ini moodnya lagi cocok sama musiknya Thelonious Monk. Membuat hari yang penat dan padat dengan deretan pekerjaan jadi terasa lebih ngalir. Biar pelan, tapi yakin beres. Round About Midnight jadi lagu untuk menuju penghujung malam yang tenang di gudang selatan. Selamat tidur. Selamat  mimpi indah.

Masih Tentang Pilihan

Beberapa hari lalu, seorang teman menawariku pekerjaan yang sangat-sangat menarik. Sebuah pekerjaan yang menjanjikan masa depan, jika aku mau serius jadi peneliti. Namun tawaran pekerjaan ini mengharuskanku berada di Jakarta Senin sampai Jumat. Maka dengan berat hati aku menolak tawaran itu. Sepanjang perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung (setelah menjumpai temanku), aku berpikir-pikir kembali tentang kemungkinan-kemungkinan jika aku mengambil tawaran itu. Setelah kembali pulang dari perjalananan Asia Tenggara kemarin, aku berjanji pada diriku sendiri akan lebih fokus pada apa yang paling menjadi passionku:ngurusin tobucil dan menjadi seorang crafter yang bersungguh-sungguh, membuat sesuatu dengan tanganku sendiri teryata memberiku pengayaan batin yang luar biasa karena membuatku merasa penuh. Sementara aku juga tau, pekerjaan yang ditawarkan temanku itu akan memberikan banyak kesempatan dan pengayaan intelektual yang sangat besar, karena aku akan mendapat banyak kesempatan peneli

Lagi-lagi Soal Mengerti dan Tidak Mengerti: Aku, Kamu Dan Apa yang Kita Tahu

Lampu di rumah Ise, foto: vitarlenology Beberapa hari lalu, sebuah sebuah pertanyaan ganjil terlontar dari seorang teman: 'memang kalo di Bandung ada ga ya komunitas?' saat itu, dia bertanya pada temanku yang lain dan aku duduk di sebelahnya. Temanku otomatis langsung menunjuk aku. 'Lah, kamu kan lagi duduk di tempatnya komunitas-komunitas pada ngumpul..'  Aku tersenyum maklum. Temanku yang bertanya diam sejenak, lalu tersadar. Dia buru-buru membuat meralatnya. 'Oh iya ya.. maksudku yang komunitas lingkungan..' ralatnya dengan gugup. Pertanyaannya jadi terdengar bodoh di depanku dan temanku satu lagi. 'Santai aja', aku bilang 'aku dah biasa kok ga di ' reken ' kaya begini,' kataku sambil tertawa. Temanku yang bertanya itu, jadi bener-bener merasa tidak enak padaku. Sementara pertanyaan 'ganjil' temanku itu justru memunculkan pertanyaan lain dalam benakku:  Mmm.. membuatku bertanya-tanya kembali dalam hati, apa sebenernya ar