Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2009

Telepon Darimu di Hari Ke Sebelas Ribu Enam Ratus Delapan Puluh

foto oleh tarlen Yang menjadi kejutan dan melegakan di hari ini adalah telepon darimu. Suaramu yang menyapa lebih renyah dari biasanya, memecah semua rantai utama persoalanku selama sebelas ribu enam ratus delapan puluh hari menjadi mahluk bernyawa. Suaramu itu, beberapa bulan terakhir ini sempat menjadi hantu yang sulit kumengerti. Berkali-kali aku menangisi kegagalanku untuk mengerti kamu. Berkali-kali dokter THT memberiku obat alergi, karena badanku pun ikut-ikutan bereaksi atas ketidak mengertianku atas rasamu. Lalu suaramu itu tiba-tiba muncul kembali, setelah berbulan-bulan kumatikan. *** Masalahku itu dari dulu selalu berhubungan dengan soal: mengerti dan tidak dimengerti. Semua berpusat pada diriku. Aku yang ingin mengerti dan dimengerti. Dan semua psikosomatis yang merontokkan kekebalan tubuhku, selalu bersumber pada persoalan yang terakhir: merasa tidak dimengerti. Perasaan yang selalu mendorongku, menguji apapun, siapapun untuk afirmasi: 'ya sudah kuduga, kamu memang t

Rumah Proses

Patung karya Aris Tosiga, 2004, Foto Oleh Tarlen Foto Rumah Proses bisa di lihat disini . Sore tadi, aku sama Moel berkunjung ke Rumah Proses yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Pemiliknya bernama Rudi St. Darma , pelukis yang namanya malang melintang sejak tahun 90-an. Sebelum membangun Rumah Proses, Rudi atau yang akrab dipanggil Uday, dikenal gigih dan militan dalam mengelola ruang alternatif lain bernama Galeri Barak, sebuah galeri atau tepatnya ruang berkesenian yang memanfaatkan sebuah barak tentara di daerah Setiabudi, Bandung. "Waktu itu, kita dikasih izin menyewa tempat itu, dengna satu syarat, apabila, tempat itu dibutuhkan kembali, kita harus pindah dari tempat itu," jelas Uday. Galeri Barak sendiri akhirnya tutup seiring dengan kepindahannya dari Setiabudi, di awal tahun 2000. "Setelah itu, ya kita para pendirinya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Saya terus bikin Rumah Proses. Dulu tempatnya di Geger Kalong. Karena habis kontrak, akhirnya kita