Skip to main content

Joe Strummer: The Future Is Unwritten (2007)

* * * * 1/2

Setelah mencari-cari DVD ini keliling NY.. dapetnya malah di Easy Street Records Seattle. Dokumenter keren menampilkan kekayaan footage yang dirangkai apik oleh sang sutradara Julien Temple.

Dokumenter ini menceritakan tentang perjalanan profil Joe Strummer, pentolan The Clash yang cukup karismatik. Mulai dari Briget Bardot, Michael Balzary alias Flea Red Hot Chili Peppers, Bono (U2), Steve Buscemi, Terry Chimes (drummer The Clash), John Cooper Clarke, Johnny Deep, John Cussack, Matt Dillon, Mick Jagger, Martin Scoresese, Anthony Kiedis, Jim Jarmush.. ikut berkomentar tentang Joe Strummer.

Pria kelahiran Ankara, Turki, 21 Agustus 1952 dengan nama asli John Graham Mellor sejak kecil ikut berpindah-pindah tempat sesuai dengan tugas ayahnya yang bekerja sebagai staf diplomatik kerajaan inggris. Pengalaman tinggal di Mexico, Turki, Kairo dan Bonn, membentuk musikalitas Strummer yang kelak berpengaruh pada karya-karyanya.

Lewat The Clash yang menjadi salah satu legenda punk rock dunia, Strummer menulis lirik-lirik yang sangat kental dengan kritik sosial dan politis. Album London Callling sempat dinobatkan sebagai album terbaik versi majalah Rollinstones pada dekade 80-an. Namun pada tahun The Clash akhirnya bubar tahun 1986 dan Strummer memilih jalannya sendiri.

Kekayaan footage di film ini menggambarkan semangat Strummer dan kegelisahannya terhadap persoalan-persoalan sosial di sekelilingnya. Penghayatan Strummer tentang nilai-nilai kemanusiaan ia dapatkan dari pergulatan dan pengalaman hidupnya yang luar biasa. Bagi Strummer, musik menjadi cara baginya untuk memahami dan menghayati hakikat kemanusiaan. Itu sebabnya aktivisme sosial menjadi satu kesatuan dalam kehidupan bermusiknya.

Bagi Julien Temple, film ini kemudian jadi penghargaan bagi sosok Joe Strummer sebelum, dengan dan tanpa nama besar The Clash_ Joe Strummer sebagai individu. Joe Strummer meninggal pada tanggal 22 Desember 2002 karena penyakit jantung yang tak terdiagnosa sebelumnya.

Comments

@dewikhami said…
http://gigapedia.com/items/149399/the-future-is-unwritten

Ketemu lagi :-)
Happy, deh.

Popular posts from this blog

Menjadi Penjilid dan Perjalanan Menemukan Fokus

Playing The Building, foto vitarlenology 2008 Suatu hari, ketika berkunjung untuk pertama kalinya ke markas besar Etsy, di Brooklyn, NYC, tahun 2008, Vanessa Bertonzi yang saat itu bekerja sebagai humasnya Etsy, bertanya padaku "Setelah pulang dari Amerika, apa yang akan kamu lakukan?" Saat itu spontan aku menjawab, "Aku mau jadi desainer stationery." Padahal, aku belum sekalipun punya pengalaman ikut kelas menjilid buku atau hal-hal yang sifatnya mengasah keterampilanku menjilid buku.  Jawabanku lebih didasarkan pada kesukaanku akan stationery terutama sekali notebook dan alat-alat tulis. Desain Stationery seperti apa yang ingin aku buat, itupun masih kabur. Namun rupanya, jawabanku itu seperti mantra untuk diriku sendiri dan patok yang ditancapkan, bahwa perjalanan fokusku dimulai dari situ. Menemukan kelas book binding di Etsy Lab pada saat itu, seperti terminal awal yang akhirnya membawaku menelusuri ‘book binding’ sebagai fokus yang ingin aku dalami. Pert...

Ketika Menjadi Aktivis Adalah Hobi

Tulisan ini pernah dipublikasikan di Pro Aktif Online Hobi seperti apakah yang cocok untuk para aktivis? Pertanyaan ini muncul ketika saya diminta menulis soal hobi untuk para aktivis untuk laman ini. Saya kira, siapa pun, dari latar belakang apapun, baik aktivis maupun bukan, bisa bebas memilih hobi untuk dijalaninya. Karena hobi adalah pilihan bebas. Ia menjadi aktivitas yang dikerjakan dengan senang hati di waktu luang. Apapun bentuk kegiatannya, selama aktivitas itu bisa memberikan kesenangan bisa disebut hobi.  Sebelum membicarakan bagaimanakah hobi untuk para aktivis ini, saya akan terlebih dahulu membicarakan soal hobi, terutama yang hobi yang merupakan keterampilan tangan. Selain memberikan kesenangan, aktivitas ini bisa melatih kemampuan motorik dan keahlian dalam membuat sesuatu. Misalnya saja menjahit, merajut, automotif, pertukangan, apapun kegiatan yang membutuhkan keterampilan tangan.  Banyak orang merasa, aktivitas ini terlalu merepotkan untuk dilakukan,...

Perjumpaan Cara Pandang Berbeda Dalam 'Kultur Membuat'

Jika dirunut lebih jauh kultur membuat ini, sesungguhnya tidak pernah bisa dilepaskan dari kehidupan   keseharian sejak dahulu kala. Semua pengetahuan tradisional (di barat dan di timur) dengan teknonologi sederhana, aplikatif dan kebijaksanaan terhadap lingkungan sekitarnya, menciptakan gaya hidup yang seimbang lahir, batin juga dengan lingkungan sekitarnya. Masyarakat tradisional memiliki pengetahuan dan cara untuk menemukan keadilan hidup yang selaras dengan lingkungan. ‘Membuat’ bukan semata-mata memenuhi tuntutan seseorang untuk menjadi ‘produktif’, namun lebih jauh dari itu, ‘membuat’ membangun ideologi dan pemenuhan diri secara spiritual dimana ‘membuat’ memberi perasaan berdaya kepada setiap individu yang melakukannya. Membuat juga menciptakan pemahaman akan proses yang membutuhkan waktu, tolerasi atas kegagalan, juga kesadaran bahwa sesuatu itu tidak bisa diperoleh dengan cara instan. Sikap seperti ini yang menumbukan kemampuan untuk menjaga diri dari keserakahan. Nam...