
* * * * *
Film ini pertama kali aku tonton di pesawat dengan subtitle bahasa arab (karena naik Qatar Airways). Berhubung Daniel Day Lewis pemeran utamanya aku nyari lagi DVDnya disini. Lumayan mahal.. tapi tak apalah.
Perjalanan ambisi Daniel Plainview (Daniel Day Lewis), spekulator minyak yang memulai karirnya dari nol sampai ia menjadi seseorang. Film garapan Paul Thomas Anderson ini mengangkat pertarungan dua ambisi atas nama uang yang diwakili karakter Daniel Plainview dan ambisi pendeta muda Ely Sunday (Paul Duno) yang mengatas namakan Tuhan untuk mengejar ambisi pribadinya.
Film yang menurutku drama dengan takaran yang pas tidak berlebih-lebihan, tapi karena casting yang tepat dan kemampuan Daniel Day Lewis yang total menghadirkan tokoh Daniel Plainview, mampu membuat penontonnya bergidik atas naluri kekejaman Plainview yang tersembunyi. Semua keramahan dan sisi manusiawi Plainview adalah kemampuannya untuk mengontrol ambisi dan kekejaman dalam dirinya. Day Lewis menghadirkan karakter Plainview seperti seorang samurai handal yang sangat tau kapan di detik keberapa dia harus mengentikan ayunan pedangnya setelah menebas habis leher musuh-musuhnya. Ga heran kalo perannya di film ini mengatar Day Lewis meraih Oscar kedua sebagai aktor pemeran utama terbaik 2008, setelah tahun 1990, ia memenangkan Oscar pertamanya untuk film My Left Foot.
Sementara Ely Sunday (Paul Duno) sebagai pendeta muda, ia terlalu naif ketika berhadapan dengan manusia seperti Plainview yang sudah kekajaman hidup yang tak terbayangkan. Bagi Plainview, Ely adalah anak kemarin sore yang begitu naif dan sembrono yang bisa menghalangi ambisinya.Kisah yang mengambil waktu di akhir abad 19 dan awal 20 ini, berfokus pada perjuangan Plainview membuka tambang minyak di Little Boston dan bagaimana usahanya itu berhadapan dengan ambisi Ely.
Music scorenya di garap dengan sangat baik oleh Johnny Greenwood, personil Radiohead. Greenwood mampu membangun suasana kekejaman itu bukan hanya mencekam tapi membuat penonton bergidik merasakan karakter tokoh-tokohnya.
Sekali lagi Daniel Day Lewis membuktikan totalitasnya sebagai aktor penting dalam sejarah perkembagnan film dunia.
Film ini pertama kali aku tonton di pesawat dengan subtitle bahasa arab (karena naik Qatar Airways). Berhubung Daniel Day Lewis pemeran utamanya aku nyari lagi DVDnya disini. Lumayan mahal.. tapi tak apalah.
Perjalanan ambisi Daniel Plainview (Daniel Day Lewis), spekulator minyak yang memulai karirnya dari nol sampai ia menjadi seseorang. Film garapan Paul Thomas Anderson ini mengangkat pertarungan dua ambisi atas nama uang yang diwakili karakter Daniel Plainview dan ambisi pendeta muda Ely Sunday (Paul Duno) yang mengatas namakan Tuhan untuk mengejar ambisi pribadinya.
Film yang menurutku drama dengan takaran yang pas tidak berlebih-lebihan, tapi karena casting yang tepat dan kemampuan Daniel Day Lewis yang total menghadirkan tokoh Daniel Plainview, mampu membuat penontonnya bergidik atas naluri kekejaman Plainview yang tersembunyi. Semua keramahan dan sisi manusiawi Plainview adalah kemampuannya untuk mengontrol ambisi dan kekejaman dalam dirinya. Day Lewis menghadirkan karakter Plainview seperti seorang samurai handal yang sangat tau kapan di detik keberapa dia harus mengentikan ayunan pedangnya setelah menebas habis leher musuh-musuhnya. Ga heran kalo perannya di film ini mengatar Day Lewis meraih Oscar kedua sebagai aktor pemeran utama terbaik 2008, setelah tahun 1990, ia memenangkan Oscar pertamanya untuk film My Left Foot.
Sementara Ely Sunday (Paul Duno) sebagai pendeta muda, ia terlalu naif ketika berhadapan dengan manusia seperti Plainview yang sudah kekajaman hidup yang tak terbayangkan. Bagi Plainview, Ely adalah anak kemarin sore yang begitu naif dan sembrono yang bisa menghalangi ambisinya.Kisah yang mengambil waktu di akhir abad 19 dan awal 20 ini, berfokus pada perjuangan Plainview membuka tambang minyak di Little Boston dan bagaimana usahanya itu berhadapan dengan ambisi Ely.
Music scorenya di garap dengan sangat baik oleh Johnny Greenwood, personil Radiohead. Greenwood mampu membangun suasana kekejaman itu bukan hanya mencekam tapi membuat penonton bergidik merasakan karakter tokoh-tokohnya.
Sekali lagi Daniel Day Lewis membuktikan totalitasnya sebagai aktor penting dalam sejarah perkembagnan film dunia.
Comments