Skip to main content

303003 How Lucky I am


pic: www.aestheticapparatus.com

Genap tiga puluh tahun yang dapat kukatakan, adalah rasa syukur yang amat sangat. Bersyukur pada Tuhan, masih diberi kesempatan untuk hidup, merasakan kegagalan, belajar untuk sukses, patah hati, lalu menemukan makna apa itu mencintai yang membebaskan.

Jika dilihat kebelakang, ngapain aja selama 30 tahun ini, aku merasa bersyukur bisa menjalani proses kehilangan yang sangat panjang. Mamakan waktu hampir setengah kehidupanku. Proses yang menurutku sangat menyakitkan dan berat. Tapi banyak banget pelajaran hidup yang aku dapatkan. Aku bisa memaafkan ibuku atas ketakacuhannya selama proses yang berat itu. Merekonstruksi ulang masa lalu dan melihatnya dengan cara berbeda. Menyadari yang hilang seringkali datang dalam bentuk yang berbeda (terima kasih untuk menjadi bapak buatku). Dan yang penting adalah teman-teman. Teman-teman yang banyak menemaniku dalam perjalanan ini. Semua punya cerita, semua punya peranan, baik protagonis maupun antagonis, tapi semua melengkapiku.

terima kasih telah melengkapiku sampai 30 tahun ini..
semoga ada 30 tahun kedepan dan kita masih bisa berjalan bersama-sama...

Comments

Helman Taofani said…
Happy Birthday...

Bagaimanapun, b-day is b-day kan yak? Apalagi 30 tahun kan yak!
P.M. said…
Hiyaaa... Selamat ulang tahun, Len. Betul yang kamu bilang, prosesnya menyakitkan dan berat tapi banyak dapat pelajaran. Selamat buat kamu, ya. =)
Ariani Darmawan said…
Amien cik... semoga kita diberi kekuatan untuk terus mengarungi banyak hal bersama ya. Selamat, anda layak dapat bintang (maksudnya, **m-*o*).
The Bitch said…
what can't kill u makes u strong.
selamat bermasokis selama 30 tahun ini, teh. dinikmati aja.

(=
The Bitch said…
what cant kill u makes u strong. selamat bermasokis selama 30 tahun ini. nikmati aja. there are more to comes.
hafa great life ahead ya, teh...

(=
Anonymous said…
wah mba Tarlen Ultah yaa? asik asik asik makan2 dong?

oh yaa saya mau minta izin bolehkah saya link blognya mba di blogs saya? matur nuwun sebelumnya...

Hasta la victori siempre ^_^
Beni Suryadi said…
mbakkkkkkkkkk tarlen..lama ga maen kesini
..selamat ulang tahun..

kapan "iklan LA light" nya
=)
aryani said…
30 tahun? Muda amaaatt ... Allah memberikan 2 kemudahan dalam 1 kesukaran. Jadi dalam 20 kesukaran kita memiliki 40 kemudahan ... kita yang ga pernah menyadari. Selamat Ulang Tahun Yang Udah Telat Tea, Tarlen
** Terramia ** said…
Live, laugh, and laugh. I *try* to keep it as simple as possible in midst of all things chaotic...
Your image there is really cool.
Anonymous said…
lamat ulang tahun CeuSe

Popular posts from this blog

“Rethinking Cool” Gaya Anak Muda Bandung

pic by egga Tak sengaja, suatu siang, saya mendengar percakapan dalam bahasa Sunda dua orang anak laki-laki berseragam SMP di angkot Cihaheum-Ledeng, dalam perjalanan ke tempat kerja saya. “Maneh geus meuli sendal 347 can?” pertanyaan dalam bahasa sunda yang artinya: ‘kamu sudah beli sendal 347 belum? ‘, mengusik saya. Secara reflek, saya memandang si penanya yang duduk di hadapan saya. Ketika memandang mimik mukanya yang berapi-api, mata saya terpaut pada ransel sekolah yang ada dipangkuannya, merek 347, menghiasi ransel berwarna biru tua itu. Temannya yang duduk di sebelah saya menjawab: “acan euy, ku naon aya nu anyar?’ (belum, kenapa ada yang baru?) . Anak SMP yang duduk di hadapan saya itu setengah memarahi temannya: “Payah siah, meuli atuh meh gaul!” (payah kamu, beli dong biar gaul). Saya kaget, sekaligus geli dengan dua orang anak SMP itu. Kegelian saya bukan karena ekspresi mereka, tapi bayangan dandhy yang tiba-tiba muncul di kepala saya. Teman saya, si pemilik clothing la...

Postcard From Bayreuth

Sebuah postcard dari sahabatku di Bayreuth menyambutku di meja kerja yang kutinggalkan hampir dua minggu. Sahabatku itu, menuliskan sebuah quote yang dia terjemahkan dari postcard ini dan rasanya mewakili banyak kejadian yang terjadi akhir-akhir ini.. "Suatu saat mungkin aku akan tahu banyak hal yang ada di dunia, tapi kemudian aku bangun dan tetap merasa dan bertindak bodoh.." thanks a million Dian ..

Menjadi Penjilid dan Perjalanan Menemukan Fokus

Playing The Building, foto vitarlenology 2008 Suatu hari, ketika berkunjung untuk pertama kalinya ke markas besar Etsy, di Brooklyn, NYC, tahun 2008, Vanessa Bertonzi yang saat itu bekerja sebagai humasnya Etsy, bertanya padaku "Setelah pulang dari Amerika, apa yang akan kamu lakukan?" Saat itu spontan aku menjawab, "Aku mau jadi desainer stationery." Padahal, aku belum sekalipun punya pengalaman ikut kelas menjilid buku atau hal-hal yang sifatnya mengasah keterampilanku menjilid buku.  Jawabanku lebih didasarkan pada kesukaanku akan stationery terutama sekali notebook dan alat-alat tulis. Desain Stationery seperti apa yang ingin aku buat, itupun masih kabur. Namun rupanya, jawabanku itu seperti mantra untuk diriku sendiri dan patok yang ditancapkan, bahwa perjalanan fokusku dimulai dari situ. Menemukan kelas book binding di Etsy Lab pada saat itu, seperti terminal awal yang akhirnya membawaku menelusuri ‘book binding’ sebagai fokus yang ingin aku dalami. Pert...