Light at the end of Angkor Watt, photo by vitarlenology Beberapa hari terakhir ini, persoalan 'patah hati' ini muncul lagi dalam pikiranku. Pertemuan dengan orang menyakiti hati keluargaku terus menerus, om (adik ibuku) yang sangat dekat dengan aku dan keluargaku yang mengalami kecelakaan dan mengalami luka dalam yang serius, orang yang dekat denganku mengalami keretakan hubungan dengan seseorang yang sebelumnya dekat dengannya, dan juga ulang tahun bapak ke 73 tahun jika ia masih hidup sampai saat ini. Semua itu membuat aku kembali memikirkan soal patah hati ini. Apa yang membuat aku merasa patah hati? Apa yang membuat ketika bertemu orang yang menyakiti perasaan, meski sebelumnya lama tidak berjumpa dan dia tak lagi melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti, tapi ketika bertemu, rasa sakit yang dulu masih saja tetap ada. Pertemuan dengan orang yang pernah menyakiti, seperti memutar kembali semua pengalaman buruk yang pernah dialami dengan orang itu. Padahal tidak semua h...