Foto by tarlen, Pantai Sundak 2005 Sebuah chatting yang cukup intens terjadi semalam, bersama temanku seorang mantan redaktur. Aku berhasil menahannya di kantor sampai hampir pukul 22.30, padahal biasanya pk. 17.00 dia udah pamitan pulang. Tiba-tiba saja kami jadi dekat. Di dekatkan oleh Yahoo Messanger, karena jika dia datang ke tempatku, dia lebih memilih diam dan berbincang dengan buku-buku yang ada di tobucil daripada berbincang denganku. "Dalam diam pun, masing-masing kita sudah bicara banyak," begitu alasannya. Bukan dia yang akan kubicarakan disini, tapi apa yang berusaha dia katakan dan aku baru mulai memahaminya. Setiap kali aku membicarakan bapak, temanku itu pasti langsung bilang: "nah.. nah.. mulai lagi.. kamu belum sembuh rupanya." Dan dengan kengeyelanku itu akau akan bersikeras bilang: "Aku udah sembuh!" padahal pada saat yang sama hatiku sendiri bertanya: 'Iya gitu udah sembuh?'. Ketika aku masih membicarakannya berarti aku belum se