Saat kondisi bapakku tiba-tiba kritis dan sakratul maut datang menjelang, ibuku bertanya pada bapakku: "Pak, Kamu ingin menghadap Tuhan ditunggui pastor atau orang-orang mesjid? Ibu ikhlas, kalau bapak, mau kembali menghadap Tuhan dalam Katolik, ibu tidak akan menghalangi.." Bapakku dengan nafas terakhirnya yang tersengal-sengal, menjawab: "Bapak ingin menghadap Tuhan dalam Islam. Bapak sudah yakin bu.." *** Saat menikahi ibuku, bapakku menyetujui mengikuti agama ibuku daripada tetap dalam Katolik. Dua kalimat syahadat menjadi mas kawin pernikahan mereka. Namun pindah agama bukan persoalan mengganti tulisan di KTP atau kartu identitas dari agama A mejadi B. Bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan tiada rasul selain Muhamad, tidak serta merta mengiringi berpindahnya sebuah keyakinan. Meski pindah agama, bapakku membesarkan anak-anaknya tetap dalam disiplin dan logika Katolik yang begitu kental. Bapakku memang tidak pernah mengemukakan doktrin-doktrin Kato...