Foto dari vitarlenology flickr album Beberapa waktu terakhir, beberapa teman memutuskan untuk meninggalkan tobucil dengan alasan sudah saatnya mereka mesti berbeda arah. Ada cita-cita lain yang mesti mereka tuju. Hal yang lumrah dan wajar. Ketika tidak selamanya orang yang berjalan bersama, mendukungku mencapai tujuan akan berjalan terus berbarengan sampai ujung. Toh, realitanya, teman perjalanan akan selalu berganti, seperti sebuah lari estafet yang tetap dari awal sampai akhir menjalaninya adalah aku sendiri tentunya yang punya cita-cita. Aku lebih bisa mengahadapinya dengan santai dan menerimanya sebagai bagian dari dinamika perjalanan. Memang keberadaan teman yang membantu memikirkan banyak hal tentu saja sangat meringankan beban di perjalanan ini. Namun, jika mau jujur teman perjalanan ini juga seringkali menciptakan ketergantungan yang sulit dilepaskan ketika yang digantungi harus pergi meninggalkan perjalanan ini. Jebakannya adalah aku jadi merasa ga yakin bisa melakukanny